Saat
ini kamera DSLR sudah sangat ramai diperjualbelikan di indonesia, hal ini
terbukti setiap saya pergi travel hunting foto untuk koleksi pribadi maupun
nasional geograp saya melihat anak-anak SMA bahkan SMP sudah banyak yang
“nenteng kesana-kemari” kamera DSLR dan harga kamera yang mereka bawa juga
tidaklah murah.
Nah...kali ini saya
akan membahas secara lengkap tentang PERBEDAAN / LEVEL / KELAS 2 MEREK TERNAMA
KAMERA DSLR yaitu “NIKON DAN CANON”.
Peralatan photography yang sangat bermacam-macam juga memiliki tingkatan
untuk para penggunanya masing-masing. Ada yang dirancang untuk pemula (beginner),
serius (advanced/semi pro) ataupun kelas profesional (master) sekalipun. Salah
satu peralatan fotografi yang memiliki tingkatan berdasarkan penggunanya adalah
body kamera (lihat foto di bawah).
Body
sebuah kamera DSLR memiliki kelas kamera masing-masing untuk segmen pasar yang
ditujunya. Kelas ini ditujukan untuk berbagai macam kelas penggunanya. Melalui
catatan kali ini saya coba memaparkan berbagai macam jenis kamera DSLR
berdasarkan tingkat para penggunanya. Tidak hanya itu saya juga akan memaparkan
perbedaan antara kamera DSLR pemula dan profesional DSLR dari merk CANON &
NIKON
Dalam
catatan kali ini saya membagi segmen pengguna fotografi berdasarkan 3 segmen,
yaitu kelas Pemula (beginner), kelas Serius (advance) dan kelas Profesional.
Dari 3 segmen saya buat saya membagi masing-masing segmennya ke dalam 2 kelas.
(foto utama). Saya membagi tiap kelas & segmennya berdasarkan teknologi
yang ada pada tiap kamera. Misalnya seberapa besar sensor kameranya (fullframe
atau APS-C), seberapa cepat mode burst fotonya, bagaimana kerumitan
penggunaannya dan masih banyak lagi.
CANON
Canon
pertama kali mengeluarkan kamera Digital SLR pada tahun 2000 yaitu dengan seri
D30. Barulah 2 tahun kemudian mengeluarkan digital SLR fullframe pertama dengan
resolusi 11.1 Mega Pixel. Di tahun 2010 Canon memiliki market share 41% untuk
pasar DSLR, terpaut cukup jauh dengan Nikon yang hanya 35%. Perlu diketahui
juga bahwa penamaan kamera Canon tergantung pada daerah pemasarannya. Misalnya
di Amerika disebut Rebel T5i, di Eropa disebut 700d namun di Jepang Kiss X7i,
meskipun semuanya masih satu tipe dan satu produk.
1. Kelas Pemula
Entry Level :
1100D Rebel T3 Kiss
X50 –> (1000D Rebel XS Kiss F)
100D Rebel SL1 Kiss
X7
Di kelas pemula
Canon tidak terlalu berkembang, ini terbukti dari kamera di segmen pemula versi
1000d diperkenalkan tahun 2008 sedangkan 3 tahun kemudian Canon baru
mengupgradenya dengan 1100d. Jika dibandingkan dengan Nikon, versi DSLR pemula
Canon memiliki build quality yang lebih buruk. Terasa licin ketika digenggam.
Sama seperti Nikon, 1100d juga memiliki warna body selain hitam. Ada silver,
coklat dan merah. Tapi menariknya Canon juga mengeluarkan versi 100d. Hal
itudibuat bukan untuk menggantikan pangsa pasar 1100d namun malah membuat pansa
pasar baru mengingat versi 100d adalah DSLR terkecil dan teringan di dunia. 30%
lebih kecil dari 650d. Yang menarik dari Canon adalah semua DSLR sudah memiliki
motor focus di bodynya termasuk seri pemula.
2. Kelas Pemula Mid
Range :
700D Rebel T5i Kiss
X7
–> (650D Rebel
T4i Kiss X6i –> 600D Rebel T3i Kiss X5 –> 550D Rebel T2i Kiss X4 –>
500D Rebel T1i Kiss X3 –> 450D Rebel XSi Kiss X2 –> 400D Digital Rebel
XTi Kiss Digital X –> 350D Digital Rebel XT Kiss Digital N –> 300D
Digital Rebel Kiss Digital).
Seperti
yang sudah kita bahas kalau Canon sangat lemah di segmen entry level, jauh
berbeda dengan segmen Mid Range-nya. Memang benar Canon benar-benar terfokus
pada segmen pasar yang satu ini. kenapa? karena di jajaran disegmen ini sejak
tahun 2003 sampai sekarang memiliki 7x upgrade teknologi. Mulai dari Canon EOS
300D di tahun 2003 sampai 700D yang baru diumumkan tahun ini. Di jajaran segmen
ini Canon memiliki layar yang bisa dilipat yaitu 600D, 650D hingga 700D. Bahkan
Canon juga membuat gebrakan fitur layar sentuh di body 650D & 700D. Layar
sentuh bisa digunakan untuk menentukan daerah fokus saat mengambil foto ataupun
video sekalipun di mode live view.
3. Kelas Semi
Advanced :
70D –> (60D[a]
–> 50D –> 40D –> 30D –> 20D[a] –> D60 –> D30).
Jajaran
di segmen ini dimaksudkan untuk melawan Nikon seri D7xxx. Versi terbaru Canon
di segmen ini ialah EOS 70D setelah sebelumnya EOS 60D. Fitur yang ditawarkan
di versi ini adalah tingkat kreativitas penghobi fotografer yangsudah mengerti
dasar-dasar fotografi & ingin ke tingkat yang lebih serius.
Di kelas Semi
Advanced berbeda dengan Nikon, Canon memiliki fitur layar yang bisa dilipat
pada seri 60D dan 70D. Tak hanya itu, bahkan ada hal yang unik dimana Canon
juga meluncurkan 60Da. “a” disini sebagai inisial astrography, memang versi ini
dtunjukan untuk bidag astrography. Di body kelas semi Advanced Canon ini kita
juga akan menemui 2LCD & tombol putar khas Canon, Quick Dial Button.
4. Kelas Advanced
: EOS 6D–> (7D)
Sama
seperti Nikon yang semula mengisi kelas ini dengan APS-C ke fullframe, Canon
pun demikian. Semula kelas ini diisi dengan Canos EOS 7D yang bersensor APS-C
lalu digantikan dengan EOS 6D dengan sensor fullframe. Tapi yang membuat susah
adalah Canon EOS 6D tidak memiliki built in flash jika kita lupa membawa Flash
Gun, sehingga kita harus menggunakan flash eksternal / flash gun.
5. Kelas
Semi-Profesional : 5D Mark III –> (5D Mark II –> 5D)
Dari
segi fitur & kenyamanan yang diberikan juga dibuat lebih sempurna. Pada
segmen kali ini Canon mengandalkan varian 5D-nya, saat tulisan ini dibuat yang
terbaru adalah 5D Mark III sebagai saingan dari Nikon D800(E). Perlu diingat
resolusi DSLR terbesar dari Canon adalah 22.3MP yang terdapat pada tipe ini, 5D
Mark III. Canon juga membuat sejarah dengan memberikan 61 titik fokus dalam
body 5D Mark III. Seperti yang kita tahu sayangnya Canon biasanya
mengesampingkan fitur ini, terbukti dengan rata-rata DSLR Canon memiliki titik
fokus yang jauh lebih sedikit dibanding pesaingnya, Nikon. Dari segi
pengalaman saya hasil jepretan tipe ini setara dengan saingannya Nikon D800(E)
yang disayangkan adalah D800(E) memiliki resolusi 36MP & memiliki built in
flash sedangkan 5D Mark III tidak ada dan kembali lagi kepada pengalaman saya
menggunakan kamera ini, saya mempunyai kesimpulan jika 5D Mark III ini lebih
enak tidak ada flash internal, kenapa??? Ini bisa dilihat dari fitur yang
disediakan belum lagi pada pemakaian “serius/propesional” hampir tidak pernah
menggunakan built-in flash, melainkan ekternal flash. Lagipula, menyebut kata
kualitas dan hasil foto tidak semata-mata dari lensa kit-18-55mm. Apalagi
preferensi hasil seperti skin-tone sangat relatif.
6. Kelas Profesional
Full
frame : 1DX –> ( 1DS Mark III –> 1DS Mark II –>
1DS )
APS-H : 1D Mark
IV –> ( 1D Mark III –> 1D Mark II N –> 1D Mark II –> 1D )
Ada
yang menarik dari kelas DSLR kelas Profesional Canon, yaitu tersedianya 2 versi
sensor. Selain sensor fullframe, Canon juga sempat membuat DSLR profesional
dengan sensor APS-H. Lalu apa bedanya ? Sensor fullframe sama besarnya dengan
negatif film pra era digital fotografi, APS-C memiliki crop sensor 1.5x
untuk Nikon & 1.6x untuk Canon. Sedangkan APS-H sendiri memiliki crop
sensor 1.29x. Hebatnya lagi Canon juga memperkenalkan 1DC. Versi 1DX yang
dispesialkan untuk membuat film. C disini untuk cinematografi.
Yang perlu diingat :
Kamera DSLR Canon
memiliki 3 jenis ukuran sensor format. (APS-C, APS-H & full frame)
Jika pada Nikon ada
lensa DX & lensa FX, maka di Canon ada lensa EF (full frame) dan EF-S
(APS-C). Lensa EF & EF-S bisa digunakan di kamera Canon bersensor APS-C.
Sedangkan kamera fullframe & APS-H hanya bisa lensa berteknologi EF.
Semua body Canon EOS
DSLR memiliki built in motor focus. Sangat menguntungkan, kalau di Nikon seri
pemula tidak memiliki teknologi ini jadi PARA PEMULA BISA LEBIH UNTUNG
MENGGUNAKAN CANON (kembali lagi kepada diri anda masing-masing lebih suka
produk yang mana).
Hampir semua titik
fokus Canon jauh lebih sedikit dibanding Nikon (dengan catatan masih
menggunakan lensa standar). Namun Canon 5D Mark III & 1DX memiliki 61 titik
fokus dan merupakan yang terbanyak, bahkan mengalahkan Nikon D800(E).
Canon 650D, 700D
& 70D memiliki fitur layar sentuh, WiFi, GPRS.
Lensa Canon biasanya
lebih murah dibanding Nikon. Canon juga memiliki varian yang lebih banyak
dibanding Nikon. (Contoh: Nikon membuat lensa 70-200 f/2.8 VR dengan harga 20
jutaan. Sedangkan Canon memiliki 4 versi dalam berbagai harga. Canon EF 70-200
f/2.8 IS Rp. 28.984.651. Canon EF 70-200 f/2.8 non IS Rp.17.386.151.
70-200 f4 juga demikian, versi IS memiliki harga 15.078.050 & non-IS
9.278.800)
Lensa kit 18-55
Canon dari segi kualitas & hasil masih kalah dengan lensa kit Nikon (jika
tidak di edit).
Lensa Canon versi L
atau Luxury (dengan gelang merah) semuanya merupakan lensa EF
Lensa laras panjang
Canon berwarna putih
Body Canon EOS seri
profesional (1D & 5D) & 6D tidak memiliki built-in flash
Versi 650D, 700D
& 70D memiliki layar yang bisa diputar.
Nikon
Nikon
adalah merk paling konservatif dalam soal teknologi kamera, namun ciri khasnya
ini yang saya suka. Ini terbukti dengan lensa-lensa tua di zaman negatif film
yang masih bisa digunakan di kamera modern, bandingkan dengan pesaing beratnya,
Canon, yang menggunakan lensa jenis baru di saat era fotografi digital pertama
kali muncul. Berkebalikan dengan Canon, penamaan sistem kamera Nikon
menggunakan huruf “D” yang berarti “digital” dibagian depan sebelum angka.
Kamera DSLR Nikon juga dapat dibedakan dengan melihat tanda merah dibagian
handgrip-nya.
1. Kelas Pemula
Entry Level : D3200 –> (D3100 –> D3000 –> D40)
Kamera
Entry level Nikon bentuknya ringkas , menguatamakan kemudahan pengoperasian
& user interface pada LCDnya mudah dimengerti. Dibandingkan Nikon atau
Sony, kamera entry level dari Nikon lebih “sedikit kasar” &
lumayan nyaman untuk digenggam, tidak licin atau halus seperti Canon .Sayangnya
untuk kamera Entry Level & Midrange Nikon tidak memiliki motor focus pada
body-nya berbeda dengan Canon, sehingga hanya cocok untuk lensa dengan built-in
motor, yaitu lensa seri AF-S. Kamera di segmen pemula biasanya juga memiliki
varian warna selain hitam. Misalnya kamera DSLR dengan warna merah, silver
ataupun coklat, sangat cocok untuk teman-teman yang ingin menarik perhatian
dengan kameranya.
2. Kelas Pemula
Midrange : D5200 –> (D5100–> D5000–>D60–> D40x –> D50
Kelas
ini dibuat untuk pemula namun lebih serius. Biasanya memiliki LCD yang dapat
dilipat / Fliped out LCD (kecuali D60, D40x & D50 karena merupakan jenis
lama). Sayangnya Nikon hanya mengeluarkan kamera DSLR dengan LCD lipat hanya di
varian d5xxx ini. Kamera d5xxx tidak memiliki built in motor focus di body nya
sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S.
3. Kelas Semi
Advanced : D7100 –> (D7000–>D90–>D80–>D70s–>D70)
Ciri
kamera di segmen ini ialah fitur perekaman video yang lebih mutakhir, sudah
memiliki built in motor sehingga bisa menggunakan lensa AF-D, kecepatan dalam
mengambil foto, bentuk body yang lebih besar serta adanya 2 LCD. Kamera DSLR
kelas pemula hanya memiliki sebuah LCD sedangkan kelas Advanced dan profesional
2 LCD. Satu berwarna dan satu lagi monokrom.
4. Kelas
Advanced : D600 –> (D300s–>D300–>D200–>D100)
Kelas
Advanced dibuat untuk orang-orang yang sudah mengerti pengaturan dasar tentang
fotografi & membutuhkan fitur-fitur yang lebih canggih. Semula segmen ini
diisi Nikon dengan kamera DX (D300/D300S), namun sekarang berubah dengan
hadirnya seri D600 yang sudah fullframe & merupakan alternatif untuk kamera
fullframe dengan harga miring. Untuk fotografer olahraga profesional tak
sedikit yang menggunakan Nikon D300 dibanding kamera fullframe. Mengapa? Karena
focal length yang didapat lebih panjang dibanding kamera fullframe. Selain itu
D300 memiliki burst foto tercepat dibanding kamera DSLR APS-C Nikon lainnya.
5. Kelas Semi
Profesional : D800/D800E –> (D700)
Di
segmen ini Nikon membuat kamera DSLR dengan kualitas gambar terbaik di
kelasnya (sampai tulisan ini terposting). Nikon membuat gebrakan baru dengan
menggunakan sensor fullframe berkekuatan 36MP. Terbesar untuk ukuran DSLR.
6. Kelas Profesional
: D4 –> (D3, D3x, D3s) (D1, D1x, D2x, D2xs) (D1h, D2h, D2hs)
Kamera
di segmen ini adalah seri premium. Fotografer olahraga & yang mahir dengan
strobist pasti memilih kamera dari kelas ini. Namun Nikon baru menghadirkan
kamera profesional fullframe di seri Nikon D3 tahun 2007. Teringgal jauh dengan
Canon yang sejak 2002 sudah mengeluarkan versi fullframenya.
Yang perlu diingat :
DSLR Nikon DX
bersensor APS-C sedangkan FX bersensor fullframe.
Lensa Nikon pun
demikian, ada versi DX & FX. Namun dengan body DX, semua jenis lensa tetap
cocok digunakan. Sedangkan untuk body FX hanya bisa menggunakan lensa FX juga.
Jika dipaksakan akan muncul vignet.
Semua Digital SLR
Nikon memiliki mounting jenis “F” , lensa Nikon di jaman negatif film masih
bisa digunakan
Kamera DSLR Nikon di
segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) tidak memiliki motor focus dalam
body-nya, sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S
Ada 2 jenis motor
lensa yang dikenal di mounting Nikon. AF-S & AF-D
Kamera DSLR Nikon di
segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) hanya memiliki 1 buah LCD, segmen
lainnya terdapat LCD monokrom tambahan di body bagian atas
Untuk masalah jumlah
titik fokus pada kamera, baik DSLR pemula sampai profesional, Nikon selalu
menyediakan titi fokus yang lebih banyak dari Canon
Kamera Nikon selain
seri pemula (D7100, D600, D800 & D4) memiliki built in focus motor sehingga
lensa jenis non-AF-S tetap bisa digunakan dengan fitur auto fokus yang tetap
bisa dijalankan
Body Nikon seri D4,
D800 & D600 terbuat dari magnesium alloy, bukan plastik
Hanya seri D5xxx
yang memiliki layar yang bisa dilipat
Semua DSLR Nikon
memiliki built-in flash kecuali Nikon seri Profesional (D4)
Varian D800 memiliki
2 versi yaitu D800 & D800E
Saat ini DSLR Nikon
dengan resolusi terbesar adalah D800 & D800E dengan resolusi 36 MP
Kesimpulan ada
ditangan anda, jadi anda bisa memilih dan menentukan mana yang lebih
bagus...dan ini sedikit masukan dari saya berdasarkan pengalaman menggunakan 2
produk ini:
- Canon…lembut &
skin tone bagus.
+ Nikon…..tajam
& warna lebih kental….
- Canon…enak buat
foto potrait…
+ Nikon…dinamic
range lebih tinggi cocok utk lanscape & interior…
-Canon…enak buat
fun…
+ Nikon…menu banyak/rumit.
Secara image quality
nikon diatas canon, nikon lebih tajam, detail & dinamic rang tinggi (d7100
menang lawan 70d / 7d / 5d2 / 5d3) Secar funsional Canon diatas Nikon (karena
kemampuan low light-nya dengan noise yang lebih minim).
Sumber : https://www.facebook.com/notes/anthony-carl-m-handberg/level-kamera-dslr-canon-nikon-berdasarkan-tingkat-penggunaannya/440179762755145/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar