Selasa, 11 Oktober 2016

Proyek Tol Becakayu

Dulu Mangkrak Belasan Tahun, Begini Wajah Tol Becakayu Sekarang
Siswanto | Welly Hidayat
Kamis, 30 Juni 2016 | 19:35 WIB

Setelah belasan tahun mangkrak, jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau dikenal dengan nama Becakayu kini dikerjakan lagi. [suara.com/Welly Hidayat]
Setelah belasan tahun mangkrak, jalan tol Becakayu kini dikerjakan lagi.


Suara.com - Setelah belasan tahun mangkrak, jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau dikenal dengan nama Becakayu kini dikerjakan lagi.
Jalan tol tersebut sebagian besar mengambil lahan di sisi Inspeksi Kalimalang. Proyek dimulai tahun 1996, tetapi berhenti dua tahun setelahnya. Proyek mandeg karena diterpa krisis moneter.
Sejak 2015, proyek jalan untuk memecahkan masalah kemacetan Jalan Inspeksi Kalimalang digeber lagi.

Menurut pengamatan Suara.com, Kamis (30/6/2016), pekerja bahu membahu mengerjakan proyek pembetonan. Mereka bekerja seperti semut.
Kerangka-kerangka baja terlihat di sisi-sisi tiang pancang, juga badan jalan yang sebagian sudah jadi.
Alat-alat untuk membangun jalan layang seperti crane dan truk memenuhi beberapa sisi jalan yang Inspeksi Kalimalang. Siang malam, proyek dikerjakan untuk memenuhi target.

Warga pemilik warung dekat proyek, Satinah (32), mendengar informasi seteah Lebaran nanti, akan ada perluasan proyek.
"Iya, mas abis Lebaran akan diperlebar, jadi warung saya digeser lagi ke belakang jalan nanti," kata Satinah kepada Suara.com di Jalan Cipinang, Kalimalang, Jakarta Timur.
Menurut Satinah setelah proyek jalan Becakayu dimulai lagi, proses pengerjaannya cepat sekali.

"Iya mas, tiap malam sudah mulai dicor-cor penyanggah tiang, pagi sudah jadi aja, cepar juga kerjannya," kata Satinah.
Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp7,2 triliun, biaya konstruksi Rp4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK).
Investor dan pengelola tol Becakayu adalah PT. Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 60 persen saham PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Tol Becakayu terdiri dari 2 seksi yaitu Seksi I Casablanca-Jakasampurna dan Seksi II Jakasampurna-Duren Jaya Bekasi. Panjang Seksi I adalah 11 kilometer, dan Seksi II 10,04 kilometer.

http://www.suara.com/news/2016/06/30/193500/dulu-mangkrak-belasan-tahun-begini-wajah-tol-becakayu-sekarang

Pada artikel diatas dapat dibeberkan bahwa sebenarnya proyek TOL BeCaKaYu ini sudah ada sejak tahun 1996 tapi sempat mangkrak karna polemik dan krisis moneter yang menimpa negara ini pada saat itu. Pembangunan Proyek ini dilanjutkan kembali untuk mendukung mobilitas tinggi kawasan penunjang di sekitaran ibu kota.
Kehadiran Tol Becakayu tersebut akan membuat arus transportasi dari dan menuju Jakarta akan semakin mudah dan bisa mengurangi kemacetan di daerah Kali Malang dan sekitarnya. Tol Becakayu akan semakin membuat sektor properti Bekasi semakin menjadi incaran para konsumen dan investor.
Tetapi hal yang harus disayangkan adalah banyaknya pohon disepanjang bantaran kalimalang yg menghalangi proyek harus ditebang. Setidaknya 400 pohon di sisi kalimalang dan rawa tembaga di ruas kota Bekasi yang bakal dikorbankan demi proyek tol bekasi cawang kampung melayu (Becakayu).
Jalan yang biasanya sejuk dan rindang tersebutpun sekarang menjadi gersang dan berdebu, hal ini menyebabkan jarak pandang berkurang. Belum lagi diperparah dengan pelebaran jalan yg tidak didukung dengan infrasruktur yg baik dan kurangnya rambu lalulintas menyebabkan jalanan sepanjang kalimalang menjadi rusak dan berlubang hal ini sering menyebabkan kecelakaan lalulintas.
Dengan adanya tol ini juga dimaksudkan untuk memperlancar arus barang dan manusia. Karena banyak orang Bekasi yang bekerja di Jakarta. Banyak juga barang produksi kawasan industri di Bekasi yang jadi konsumsi di Jakarta. Jadi ini memperlancar.

Jadi harapannya, yang tinggal di Bekasi tidak pindah ke Jakarta, juga kawasan-kawasan industri di Bekasi punya akses yang lebih lancar dalam mengirim barang ke Jakarta.