Dulu Mangkrak Belasan Tahun, Begini Wajah Tol Becakayu Sekarang
Siswanto |
Welly Hidayat
Kamis, 30 Juni
2016 | 19:35 WIB
Setelah belasan
tahun mangkrak, jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau dikenal dengan nama
Becakayu kini dikerjakan lagi. [suara.com/Welly Hidayat]
Setelah belasan
tahun mangkrak, jalan tol Becakayu kini dikerjakan lagi.
Suara.com - Setelah belasan tahun
mangkrak, jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau dikenal dengan nama
Becakayu kini dikerjakan lagi.
Jalan tol tersebut sebagian besar mengambil lahan di sisi Inspeksi
Kalimalang. Proyek dimulai tahun 1996, tetapi berhenti dua tahun setelahnya.
Proyek mandeg karena diterpa krisis moneter.
Sejak 2015, proyek jalan untuk memecahkan masalah kemacetan Jalan Inspeksi
Kalimalang digeber lagi.
Menurut pengamatan Suara.com, Kamis (30/6/2016), pekerja bahu membahu
mengerjakan proyek pembetonan. Mereka bekerja seperti semut.
Kerangka-kerangka baja terlihat di sisi-sisi tiang pancang, juga badan
jalan yang sebagian sudah jadi.
Alat-alat untuk membangun jalan layang seperti crane dan truk memenuhi
beberapa sisi jalan yang Inspeksi Kalimalang. Siang malam, proyek dikerjakan
untuk memenuhi target.
Warga pemilik warung dekat proyek, Satinah (32), mendengar informasi seteah
Lebaran nanti, akan ada perluasan proyek.
"Iya, mas abis Lebaran akan diperlebar, jadi warung saya digeser lagi
ke belakang jalan nanti," kata Satinah kepada Suara.com di Jalan Cipinang,
Kalimalang, Jakarta Timur.
Menurut Satinah setelah proyek jalan Becakayu dimulai lagi, proses
pengerjaannya cepat sekali.
"Iya mas, tiap malam sudah mulai dicor-cor penyanggah tiang, pagi
sudah jadi aja, cepar juga kerjannya," kata Satinah.
Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp7,2 triliun, biaya konstruksi
Rp4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun
(sejak SPMK).
Investor dan pengelola tol Becakayu adalah PT. Waskita Toll Road, anak
usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 60 persen saham PT.
Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Tol Becakayu terdiri dari 2 seksi yaitu Seksi I Casablanca-Jakasampurna dan
Seksi II Jakasampurna-Duren Jaya Bekasi. Panjang Seksi I adalah 11 kilometer,
dan Seksi II 10,04 kilometer.
http://www.suara.com/news/2016/06/30/193500/dulu-mangkrak-belasan-tahun-begini-wajah-tol-becakayu-sekarang
Pada artikel diatas dapat dibeberkan bahwa
sebenarnya proyek TOL BeCaKaYu ini sudah ada sejak tahun 1996 tapi sempat
mangkrak karna polemik dan krisis moneter yang menimpa negara ini pada saat itu.
Pembangunan Proyek ini dilanjutkan kembali untuk mendukung mobilitas tinggi
kawasan penunjang di sekitaran ibu kota.
Kehadiran Tol Becakayu tersebut akan membuat arus
transportasi dari dan menuju Jakarta akan semakin mudah dan bisa mengurangi
kemacetan di daerah Kali Malang dan sekitarnya. Tol Becakayu akan semakin
membuat sektor properti Bekasi semakin menjadi incaran para konsumen dan
investor.
Tetapi hal yang harus disayangkan adalah banyaknya
pohon disepanjang bantaran kalimalang yg menghalangi proyek harus ditebang. Setidaknya
400 pohon di sisi kalimalang dan rawa tembaga di ruas kota Bekasi yang bakal
dikorbankan demi proyek tol bekasi cawang kampung melayu (Becakayu).
Jalan yang biasanya sejuk dan rindang tersebutpun
sekarang menjadi gersang dan berdebu, hal ini menyebabkan jarak pandang
berkurang. Belum lagi diperparah dengan pelebaran jalan yg tidak didukung
dengan infrasruktur yg baik dan kurangnya rambu lalulintas menyebabkan jalanan
sepanjang kalimalang menjadi rusak dan berlubang hal ini sering menyebabkan
kecelakaan lalulintas.
Dengan adanya tol ini juga dimaksudkan untuk
memperlancar arus barang dan manusia. Karena banyak orang Bekasi yang bekerja
di Jakarta. Banyak juga barang produksi kawasan industri di Bekasi yang jadi
konsumsi di Jakarta. Jadi ini memperlancar.
Jadi harapannya, yang tinggal di Bekasi tidak pindah
ke Jakarta, juga kawasan-kawasan industri di Bekasi punya akses yang lebih
lancar dalam mengirim barang ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar